Jakarta — KibulPos
Studi banding ke Yunani
ternyata tidaklah cukup
bagi DPR untuk
mempelajari etika.
Lawatan ke Yunani yang
ditujukan untuk
mempejari hal-hal
kompleks seperti
larangan merokok, cara
berpakaian, dan metode
mengacungkan tangan
saat rapat ternyata
hanya bagian dari suatu
rangkaian panjang.
Untuk agenda
selanjutnya, DPR
berencana untuk
melakukan studi
banding ke akhirat.
Menurut juru bicara
dari Badan Kehormatan
DPR Rusli Amiin, studi
banding ini harus
dilakukan agar anggota
dewan memperoleh
edukasi mengenai etika,
kejujuran, ketakwaan,
dan keimanan. Hal-hal
tersebut, menurut Rusli
belum berhasil
ditemukan pada
pemerintahan negara
manapun di dunia.
“Studi banding ke
akhirat ini sangat perlu,
terutama mengenai
masalah keadilan dan
penegakan hukum.
Seperti yang kita tahu,
pengadilan yang paling
adil adalah pengadilan
Tuhan, oleh karena itu
sudah sewajarnya
anggota DPR studi
banding ke akhirat,
untuk mempelajari dan
menyaksikan sendiri
keadilan Tuhan, ” ujar
Rusli.
Berbeda dengan
kunjungan-kunjungan
DPR yang pernah
dilakukan sebelumnya,
studi banding ke akhirat
ini tidak mendapat
tentangan dari
masyarakat, malah
banyak kelompok
masyarakat yang
mendukung penuh
rencana tersebut. Hal
ini tidak lain adalah
karena perjalanan ke
akhirat tidak memakan
banyak biaya. Menurut
Rusli, biaya yang
dianggarkan untuk
perjalanan ke akhirat
bahkan mendekati nol
rupiah, kecuali biaya
akomodasi berupa liang
kubur. Namun
menurutnya, sampai
saat ini masih belum
ada anggota DPR yang
mendaftarkan diri.
“Beberapa anggota
yang diusulkan untuk
pergi menyatakan
penolakannya. Ini agak
mengherankan, padahal
saat studi banding ke
negara lain, semua
tampak antusias,” ucap
Rusli.